Minggu, 01 Februari 2009

no money..no cry

hari ini hari minggu...
abis ujan...enaknya ngapain?
satu pikiran yang sama dengan abang wiwin...
jalan jalan...
walau dompet kering alias no money...
but seglanya tetap dapat berjalan!!!di Bintaro Plaza...

Senin, 19 Januari 2009

my new year...

in this case...i'm back to my unique world...
i try anything in newing my life...
well,,new ambition,,new dream,,new spirit...on my mind!!
and that's why...i try to be the side of this page!!!

Rabu, 17 Desember 2008

So Sad

Di malam yang menurut saya adalah malam yang berduka, setelah bertemu dengan tiga orang anak jalanan yang dua berumur kurang lebih 10 tahun dan yang satu kurang lebih berumur 7tahun. Mereka ingin membeli makan di sebuah restoran fast food ternama di Indonesia. Dengan berpakaian compang camping tanpa menggunakan sandal memberanikan diri untuk masuk dan memesan makanan. Sesampainya di depan kasir, ketika mereka berbincang bincang dengan kasir, tiba tiba mereka keluar dan membatalkan pesanan mereka. Saya pun tergerak hati untuk mencari tahu karena kebetulan saya baru saja menyantap makanan yang sudah dipesan. Dalam benak pikiran saya, muncul sebuah pertanyaan, mengapa mereka tiba tiba keluar dan membatalkan pesanannya. Sesaat kemudian saya memberanikan diri untuk bertanya. Betapa terkejutnya ketika saya tahu mereka hanya membawa uang Rp. 7.000, 00 padahal harga makanan yang ingin mereka beli berharga Rp. 20.000,00. Dan saya bertambah syok, ketika saya tahu mereka belum makan malam. Hati saya semakin merintih ketika dia ingin membeli makanan itu karena ingin mendapat hadiah topeng batman. Kebetulan dalam restoran tersebut sedang ada promo berhadiah topeng batman.Dalam benak saya, bingung, apa yang harus saya lakukan. Di satu sis, saya ingin membelikan mereka makanan itu, karena dua alasan, yang pertama mereka belum makan dan yang kedua jiwa keanak anakan masih kental, itu terlihat ketika ia ingin membeli makanan untuk mendapatkan hadiah topeng. Namun, di sisi lain, saya tidak dapat membelikan mereka makanan itu, karena malam itu uang saya sudah menipis. Saya menangis dalam hati saya,di saat saya bisa menikmati makanan yang cukup mahal tersebut, ada orang yang ingin membeli makanan tersebut namun keinginannya tidak tercukupi karena uangnya kurang. Dan betapa egoisnya saya, saya tidak memebelikannya, di saat saya sudah kenyang. Dan karena hati saya yang tidak tenang, lalu saya beranikan diri untuk memberi mereka sedekah, semoga sedekah yang tak ternilai tersebut berguna bagi mereka. Walau begitu, saya masih merasa berdosa karena tidak bisa menuruti keinginan meraka.

Kamis, 11 Desember 2008

Doa Dunia

dingin mengigit kulitku,
menusuk jantungku,
kernyitan gigi begitu membahana,
begitukah dunia.....
begitu kejamnya,
sampai tak seorangpun mampu bercerita,
begitu jahanamkah bumi.....
sampai tak satupun mampu berdiri,
hai, Kau Penguasa Surgawi,
tidakkah Kau merasa nyeri,
melihat semut semut kecil-Mu ini,
yang selalu mengadu,
dan sering kali berseru,
hai, Kau Penguasa Surgawi,
bantulah kami,
turunlah ke bumi,
lindungi umat-Mu ini.


Yogyakarta, 9 Desember 2008

Albert Priyatama

Mimpi

Ketika kaki melangkah,
jangkahannya ikut bertambah,
nafasnyapun ikut terengah engah,
mimpi layaknya sampah,
berterbangan di atas tampah,
namun,
tak satupun yang terbuang,
tertimbun di tempat beruang.


Yogyakarta, 9 Desember 2008

Albert Adi Priyatama

Deritaku dan Deritanya

Rintihan tangis menggertak telingaku,
suaranya tak begitu merdu,
menderu.....bak laut Arafuru,
namun.....
tak satupun tertegun,
merasakan isak tangisku,
yang begitu berlagu.

Yogyakarta, 3 Desember 2008

Albert Adi Priyatama

Sebuah Dunia

Dunia tanpa mata,
namun penuh dengan kata kata,
tak satupun orang melata,
walau terkadang berjalan bak kereta,

Dunia tanpa sinar,
untuk orang yang tak pernah berinar binar,
walau matahari selalu terbuka lebar,
menyiangi mereka yang jatuh terkapar,

Dunia tanpa koma,
dan selalu bergema,
suaranya terngiang dimana mana,
untuk memanggil masuk kedalamnya.


Yogyakarta, 29 November 2008

Albert Adi Priyatama