Kamis, 11 Desember 2008

Hari Selasa

Hujan di siang bolong.
pandanganpun ikut menjadi kosong,
ketika otak melompong,
tak seorangpun mau ngomong,

hujan di siang bolong,
sepi tak ada kepompong,
yang selalu menemani pak ompong,
berkeliling berjualan lontong,

hujan di siang bolong,
dunia terasa kosong,
seperti kantong yang bolong,
karena hujan di siang bolong.

Yogyakarta, 25 November 2008

Albert Adi Priyatama

Tidak ada komentar: